Rabu, 18 Januari 2017

Asal usul bus sumber alam

Sejarah PO sumber alam 
Perusahaan Otobus yang beralamat di Jalan Dipenogoro Nomor 164 Kutoarjo, Purworejo memang tidak asing bagi penumpang yang suka berpergian menuju Jakarta-Yogyakarta. Perusahaan Otobus Sumber Alam berawal dari pendirian PO Tresna oleh Ibu Thung Tjie Hing pada tahun 1969. Kemudian Ibu Thung Tjie Hing mewariskan bisnis ini kepada anak-cucunya, yang akhirnya berganti nama menjadi PO Hidup Baru. Bisnis transportasi ini masih terus dipertahankan oleh para keturunannya.

Anak cucu dari Ibu Thung Tjie Hing sendiri memang banyak bergelut di bisnis transportasi, seperti PO Santosa dan PO Kencana Jaya. Jadi bisa dikatakan kalau Perusahaan Otobus Sumber Alam ini masih satu keluarga dengan PO Santosa dan PO Kencana Jaya, yang sama-sama meneruskan jalan bisnis dari PO Hidup Baru.

Pada tahun 1975, Bapak Judi Setijawan Hambali yang merupakan cucu dari Ibu Thung Tjie Hing mendirikan Perusahaan Otobus Sumber Alam sebagai perusahaan keluarga. Namun pada tahun 1984, kelangsungan bisnis Perusahaan Otobus Sumber Alam dipegang oleh Bapak Judi Setijawan Hambali beserta istri.

Diawal pendiriannya, Perusahaan Otobus Sumber Alam hanya mempunyai 6 unit bus dan melayani trayek Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) jurusan Yogyakarta–Jakarta PP. Dalam perkembangan selanjutnya, PO asal Purworejo ini juga merambah ke trayek Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan juga Shuttle Bus.

Tidak hanya bisnis dibidang transportasi darat saja, Bapak Judi Setijawan Hambali juga PO berbisnis dibidang Rumah Makan dan SPBU. Dua unit bisnis ini juga menjadi penunjang layanan dari bisnis PO Sumber Alam. Inilah salah satu foto bus Sumber Alam:




Sabtu, 14 Januari 2017

Asal usul bus ALS

Antar lintas sumatra(ALS) ini adalah salah satunya.. inilah bus legendaris asal Sumatra Utara.. Dimana awalnya didirikan di Kotanopan, Mandailing Natal pada september 1966. Pada masa itu ALS memulai kiprahnya dengan membuka trayek dari Muara Sipongi / Kotanopan ke Medan.. Mengikuti jejak FA Sibual – buali yang jauh sebelumnya adalah trayek perluasan dari perusahaan bus tersebut.

Perkembangannya pun menuju arah positif, respon masyarakat sangat baik dan akhirnya ALS pun memindahkan base-nya dari awalnya di Kotanopan menjadi di Kota Medan hingga sekarang. ALS pun membuka banyak rute – rute baru dan menjadi salah satu pelopor transportasi penghubung antar kota di sumatera.. Pekanbaru, Banda Aceh, Bengkulu, Jambi, Palembang, Padang dan Lampung dengan mantap dijadikan trayek mereka.. Saat itu (1960-1970an) belum bisa menyebrang dari bakauheni ke merak karena kapal yang ada belum memadai untuk mengangkut kendaraan besar.. sehingga penumpang yang mau ke pulau jawa harus menyudahi perjalanannya dengan ALS dan menyambung kembali di Merak setelah menyebrang dengan kapal melewati selat sunda…

Waktu perjalananpun terbilang cukup lama pada masa itu, karena bisa mencapai 3-5 hari perjalanan.. dikarenakan pada masa itu jalan – jalan yang ada belum semulus sekarang.. dan apabila ada trouble dijalan.. maka awak bus tersebut juga harus memiliki pengetahuan teknis tentang kendaraan.. ya, mereka sendirilah mekaniknya
                           ponton-ans
ya begini pada masa 70-80 an, tiap ketemu sungai mau ngga mau ngantri nyebrang menggunakan ponton (ans) 
dan kalo ada trouble ya alih fungsi jadi mekanik baik supir ataupun kondektur

ALS mencapai masa jayanya di era 80 – 90 an, ketika merak dan bakauheni terhubung berkat pelayaran Kapal Ferry.. ALS pun seolah tidak puas dengan trayek yang ada.. dengan menunjukkan semangat asli masyarakat mandailing dalam menghubungkan kota-kota di Nusantara ini.. mereka memperpanjang lagi jangkauan hingga masuk ke kota Jakarta, Surabaya, hingga sampai ke Denpasar.. Bali :0 artinya, dalam satu kali perjalanan.. mereka memiliki jarak tempuh trayek hingga lebih dari 3000 km !! Luar biasa.. 

ALS pun terkenal dengan semua armadanya yang menggunakan Mercedes – Benz. Pure Mercedes – Benz, hingga saat ini penulis belum pernah sekalipun melihat armada bus besar ALS yang menggunakan mesin dan chassis non Mercedes.. kecuali dulu ketika awal sejarah mereka dimulai.. mereka menggunakan mesin – mesin amerika semisal GMC, Chevrolet, Dan Dodge. Uniknya lagi.. semua armada ALS ini adalah titipan, tidak ada pemilik tunggal dari seluruh bus als ini.. ini adalah milik beberapa keluarga besar. Jadi bisa dicirikan dari nomor body bus tersebut.. semisal dari nomor 26x jika akhiran nomor adalah angka 1 maka bus itu milik ketua dari PT ALS tersebut, nomor ujung 2 diketahui milik keluarga H.Kolol, nomor ujung 5 milik keluarga Japarkayo, nomor ujung 7 maka itu milik keluarga Raja Ali Lubis, nomor ujung 8 milik keluarga Abdul Wahab Lubis, dan seterusnya.. (CMIIW)

                          als 6
Untuk awak bus sendiri, biasanya ALS akan dilengkapi oleh 2 supir dan 2 kondektur (terkadang ditambah 1 mekanik) untuk saling memback-up selama perjalanan. Rute yang sangat panjang dan menguras tenaga ini sudah dianggap seperti hiburan oleh mereka. Malah bus yang mereka bawa sudah seperti rumah bagi mereka.. dimana rejeki mereka dapatkan dari bus ini. untuk tempat istirahat mereka biasanya rolling, ada yang tidur di bangku kondektur, di smoking area, dan balkon pun mereka sulap jadi tempat tidur untuk kru.

Transportasi merupakan sarana penting dalam membantu roda perekonomian. Suatu daerah tidak dapat berdiri sendiri, suatu daerah akan membutuhkan daerah lain.  Sebagai penghubung antar daerah tersebut dibutuhkan sarana transportasi, baik prasarana jalan maupun sarana alat transportasi. Kini ALS memang sudah tidak masuk lagi ke Banda Aceh dikarenakan ekspansi PO asal aceh yang bisa dibilang gila.. mereka kuat sekali dalam mengadakan armada terbaru sehingga ALS kalah bersaing. namun bagi penduduk asli Sumatera Utara khususnya Tapanuli selatan, Mandailing Natal dan sekitarnya.. Bus ini tetap dicinta.
                             als 1836
Seolah sudah menjadi tradisi, kini pun ALS berusaha mengikuti zaman dengan me-regenerasi banyak armadanya.. Dan dengan perhitungan yang matang.. armada – armada terbaik mereka seperti Mercedes 1525. 1526, 1836 kini hanya melayani trayek seperti Medan – Padang, Medan – Pekanbaru, Medan – Palembang.. namun tidak menghilangkan ciri khasnya dengan tetap menjadikan Medan – Jember sebagai trayek terjauh yang mereka miliki saat ini. Walaupun disupport armada yang sudah berumur (Mercedes 1518 , 1521, 1525).. mereka tetap berani dan menjamin akan selalu sampai ke tujuan. Joss (imt)

Asal usul PO.HARYANTO


PO Haryanto di rintis oleh pak Haryanto sejak 1970-an.

Beliau merantau ke Jakarta tanpa uang dan tanpa pendidikan.melamar ke TNI pada tahun 1979.selama 20 tahun dengan pangkat terakhir kopral.

Setiap bulan beliau mengumpulkan gaji pada tahun 1982 pak haryanto
memberanikan diri untuk menikah.

Untuk menafkahi istri dan anak pak haryanto  mencari pekerjaan sampingan yaitu supir angkutan umum dengan dana kurang dari 1 juta beliau membeli angkutan umum bermerek daihatsu.
              

             


Pada tahun 2002 beliau meminjam dana dari bank sekitar 3 milyar untuk membeli 6 unit bus yang masing masing harganya 800 juta-an.

Untuk rute jakarta-kudus,jakarta-jepara,jakarta-pati.

Pada saat ini beliau memiliki 100-an bus eksekutif melayani hingga Madura.

Bapak Haryanto sadar betul bahwa bisnisnya tidak akan berhasil tanpa bantuan ALLAH SWT dan beliau menyuruh karyawannya solat 5 waktu dan memberangkatkan umroh karyawannya.


Inilah armada bus haryanto
























                     TERIMA KASIH.